Penghubung Kalimat (Logika Matematika)
Kali ini kita masih dalam cabang logika matematika dan kesempatan kali ini kita akan membahas kelanjutan materi kemarin yaitu materi penghubung kalimat.
So, tanpa banyak basa-basi lagi, silahkan diamati, dicermati, dipahami dengan hati, pikiran, dan jiwa yang tenang…. Ingin tahu lebih lagi tentang math?? Yukkks, lanjuutt ke materi kali ini… Let’s learn about it together!!
Penghubung kalimat
Sering kali, beberapa kalimat perlu digabungkan menjadi satu kalimat yang lebih panjang. Misalnya pada kalimat “4 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil” yang merupakan gabungan dari 2 buah kalimat, yakni “4 adalah bilangan genap” dan “3 adalah bilangan ganjil”. Dalam logika, dikenal 5 buah penghubung seperti yang tampak berikut ini :
- ¬ (tidak/not/negasi) bentuk “ tidak …..”
- ˄ (dan/and/konjungsi) bentuk “….. dan …..”
- ˅ (atau/or/disjungsi) bentuk “….. atau …..”
- ⇒ (implikasi) bentuk “jika ….. maka …..”
- ⇔ (bi-implikasi) bentuk “….. bila dan hanya bila …..”
Falam matematika digunakan huruf-huruf kecil seperti p, q, r, … untuk menyatakan sub kalimat dan symbol-simbol penghubung untuk menyatakan penghubung kalimat.
Contoh
Misalkan :
1. p menyatakan kalimat “4 adalah bilangan genap”
q menyatakan kalimat “4 adalah bilangan ganjil”
Dengan demikian, kalimat “4 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil” dapat dinyatakan dengan symbol p ˄ q.
2. p : hari ini panas
q : hari ini cerah
nyataan kalimat dibawah ini dengan symbol logika :
- hari ini tidak panas tapi cerah
- hari ini tidak panas dan tidak cerah
- tidak benar bahwa hari ini panas dan cerah
jawab :
- kata-kata “tapi” memiliki arti yang sama dengan “dan” sehingga kalimat “hari ini tidak panas tapi cerah” bisa dinyatakan sebagai ¬p ˄ q.
- ¬p ˄ ¬q
- Kalimat “hari ini panas dan cerah” dapat dinyatakan sebagai p ˄ q sehingga kalimat “tidak benar bahwa hari ini panas dan cerah” bisa dinyatakan sebagai ¬(p ˄ q).
Sekian dari artikel kali ini jika ada kurang saya mohon maaf.
~TERIMAKASIH~
Baca juga :