Pengaplikasian Barisan Aritmetika SMP
Kali ini kita akan membahas tentang materi pengaplikasian barisan aritmetika dalam pemecahan masalah sehari-hari. Dan biasanya materi dibahas pada jenjang SMP kelas 3.
Oke tanpa kata-kata yang panjang lagiiii, .. Let’s learn about it together!!
Aplikasi barisan aritmetika dalam pemecahan masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, sering dihadapkan pada masalah nyata yang model matematikanya dapat diterjemahkan dalam bentuk barisan aritmetika. Pertama-tama harus mampu mengidentifikasikan bahwa karakteristik masalah yang akan diselesaikan mempunyai model matematika berbentuk barisan. Setelah masalah nyata itu teridentifikasi, pemecahan masalah selanjutnya dikerjakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
- Nyatakan besaran yang ada dalam suatu masalah sebagai variable dalam barisan aritmetika. Variable-variable ini dilambangkan dengan huruf –huruf, misalnya a sebagai suku pertama dan b sebagai suku beda
- Rumusan barisan yang merupakan model Matematika dari masalah
- Tentukan penyelesaian dari model Matematika yang diperoleh dari langkah kedua
- Tafsirkan hasil yang diperoleh terhadap masalah semula
Contoh :
Pada bulan Januari 2016, Pak Angkari menabung sebesar Rp150.000,00. Pada bulan berikutnya Pak Angakari menabung sebesar Rp 300.000,00; Rp 450.000,00; Rp 600.000,00; demikian seterusnya sampai bulan Desember 2016. Berapa besar Pak Angkari menabung pada bulan Juli dan Desember!
Jawab:
Uang yang di tabung Angkari pada bulan Januari, Februari, Maret, April, sampai bulan Desember dapat disajikan dalam daftar berikut.
- Januari → Rp 150.000,00 = U1
- Februari → Rp 300.000,00 = U2
- Maret → Rp 450.000,00 = U3
- April → Rp 600.000,00 = U4
- Mei → … = U5
- Juni → … = U6
- Juli → … = U7
- Agustus → … = U8
- September → … = U9
- Oktober → … = U10
- November → … = U11
- Desember → … = U12
Dari daftar menunjukan bahwa karakteristik masalah berkaitan dengan model matematika yang berbentuk barisan aritmatika dengan suku pertama dan beda sebagai berikut.
a = Rp 150.000,00
b = U2 – U1 = Rp 300.000,00 – Rp 150.000,00 = Rp 150.000,00
Bulan juli berarti suku ke-7 dan bulan Desember berarti suku ke-12
Un = a + (n – 1)b
U7 = Rp 150.000,00 + (7 – 1)Rp 150.000,00 = Rp 150.000,00 + 6 . Rp 150.000,00 = Rp 150.000,00 + Rp 900.000,00 = Rp 1.050.000,00
U12 = Rp 150.000,00 + (12 – 1)Rp 150.000,00 = Rp 150.000,00 + 11 . Rp 150.000,00 = Rp 150.000,00 + Rp 1.650.000,00 = Rp 1.800.000,00
Jadi, besar pak angkari menabung pada bulan juli da desember adalah Rp 1.050.000,00 dan Rp 1.800.000,00.
Semoga bermanfaat.
~TERIMAKASIH~
Baca juga :